Muara Wahau, 17 Mei 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Desa Rantau Panjang yang ke-41, masyarakat Kecamatan Telen, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), disuguhkan dengan salah satu warisan budaya Kalimantan yang kental akan nilai tradisional — lomba menyumpit antar komunitas se-Kalimantan dan desa-desa setempat.

Kegiatan berlangsung meriah pada hari Sabtu, 17 Mei 2025, sekitar pukul 09.00 Wita, bertempat di Gedung Serbaguna Desa Rantau Panjang. Acara ini menjadi simbol kekuatan budaya lokal serta mempererat tali silaturahmi antar komunitas dari berbagai daerah di Kalimantan.

Kapolsek Muara Wahau melalui laporan resminya menyampaikan bahwa kegiatan berlangsung aman, tertib, dan kondusif. Pengamanan dan pemantauan situasi dilaksanakan guna menjamin kenyamanan dan keamanan seluruh peserta serta tamu undangan.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain:

Petrus Ivung, Camat Telen

Yan Ipuy, Anggota DPRD

Merang Ipuy, Sekretaris Desa Rantau Panjang

Aipda Irwan Agung N, Ps. Kapolsubsektor Telen

Heri Dermawan, Ketua LPADKT Desa Rantau Panjang

Perwakilan komunitas penyumpit se-Kalimantan Timur

Total peserta lomba sebanyak 100 orang

Susunan Acara:

1. Pembukaan Acara
Dimulai dengan salam pembuka, doa bersama, dan pengantar kegiatan dari panitia.

2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
Sebagai bentuk penghormatan kepada negara, seluruh peserta dan tamu undangan turut menyanyikan lagu kebangsaan dengan khidmat.

3. Sambutan Camat Telen
Dalam sambutannya, Camat Petrus Ivung menyampaikan apresiasi terhadap terselenggaranya kegiatan budaya ini. Ia menekankan pentingnya pelestarian tradisi lokal seperti sumpit, yang merupakan warisan leluhur masyarakat Kalimantan.

4. Perlombaan Menyumpit Dimulai
Lomba menyumpit antar komunitas dimulai dengan penuh semangat. Peserta menampilkan kemampuan terbaik mereka dalam menggunakan sumpit — senjata tradisional yang menguji ketepatan dan keterampilan. Antusiasme terlihat tinggi, baik dari peserta maupun para penonton yang memenuhi area kegiatan.

5. Penutupan
Kegiatan ditutup dengan ucapan terima kasih dari panitia dan doa bersama, sebagai bentuk syukur atas kelancaran dan keselamatan selama kegiatan berlangsung.

Kapolsek Muara Wahau memastikan bahwa selama pelaksanaan kegiatan, situasi berada dalam keadaan aman, tertib, dan kondusif. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga mendorong regenerasi dan pelestarian budaya di tengah masyarakat Kalimantan Timur.

Dengan adanya event seperti ini, diharapkan warisan budaya tradisional seperti sumpit dapat terus dikenal dan dijaga oleh generasi muda, serta menjadi ajang positif dalam mempererat persaudaraan antar komunitas.