Muara Wahau, 26 April 2025 – Semangat pelestarian adat dan budaya lokal kembali menggema di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, dengan digelarnya Festival Pesta Adat dan Budaya Wehea Lom Plai 2025 di Desa Nehas Liah Bing. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (26/4) sejak pukul 08.00 Wita dan dihadiri oleh berbagai unsur pemerintah, tokoh masyarakat, hingga masyarakat umum.

Dalam kegiatan yang sarat akan nilai budaya ini, hadir sejumlah pejabat penting, antara lain:

Puguh Harjanto, S.STP., M.Si (Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kaltim)

Dr. H. Nurullah, M.Pd (Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kutim)

Deky Hermawan (perwakilan Dinas Perhubungan Kutim)

Kristian Hasmadi dan Bayaq Sargius (anggota DPRD Kutim)

AKP Satria Yudha W.R, SE (Kapolsek Muara Wahau)

Lettu Bagus Aji SK, S.Sos (Danramil 0909-03 Muara Wahau)

Letda Harianto (perwakilan Danlanal Kutim)

Marlianto, S.Pd.SD., M.Si (Camat Muara Wahau)

Petrus Ivung, SP., MAP (Camat Telen)

Maylinda (Sekcam Muara Wahau)

Yosepa Ping (Kepala Desa Nehas Liah Bing)

Lijie Taq (Kepala Adat Desa Nehas Liah Bing)

serta para kepala desa dan kepala adat dari desa-desa sekitar seperti Benhes, Diaq Lay, Dabeq, Long Wehea, dan Jak Luay.

Tak hanya itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Muara Wahau, kelompok sadar wisata, serta sekitar 800 orang dari unsur tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat.

Pengamanan ketat dan tertib

Untuk memastikan kelancaran kegiatan, pengamanan dilakukan oleh 3 personel TNI, 10 personel Polri, serta 30 orang dari panitia. Seluruh rangkaian acara berlangsung dalam situasi aman, lancar, dan tertib.

Rangkaian Kegiatan

Festival dibuka dengan kirab budaya yang diikuti oleh siswa-siswi TK dan SD Arnoldus Jansen serta SDN 002 Muara Wahau. Kirab dimulai dari Jalan Jiebak RT 01 dan berakhir di Sekretariat Adat RT 04 Desa Nehas Liah Bing, diikuti oleh sekitar 200 peserta.

Setelah kirab, tamu-tamu disambut hangat oleh panitia Lom Plai, dilanjutkan dengan penanaman bibit pohon durian di sekitar sekretariat adat. Para tamu kemudian bergerak ke rumah adat di RT 02 untuk menyaksikan atraksi tari-tarian tradisional.

Atraksi tari di atas rakit menjadi salah satu highlight acara. Sanggar Tari Kelang Tegay menampilkan pertunjukan memukau di atas rakit besar dan perahu kecil, disusul lomba dayung putri dengan tiga tim peserta.

Ritual adat juga menjadi bagian tak terpisahkan dari festival ini, dimulai dari ritual pembersihan kampung oleh para tetua adat, dilanjutkan dengan ritual siraman tangga turunan raja yang dilaksanakan dengan penuh kekhidmatan.

Setelah sesi ritual, para tamu dijamu makan siang di rumah-rumah warga Desa Nehas Liah Bing yang dengan sukarela menyajikan hidangan khas untuk menyambut tamu.

Pada pukul 14.30 Wita, rangkaian acara kesenian dimulai dengan pembukaan resmi, pembacaan doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Kutai Timur. Acara dilanjutkan dengan penampilan musik sape tunggal yang memukau, sambutan dari Kepala Adat Desa Nehas Liah Bing, sambutan Kadispar Kutim, serta sambutan dari Kadis DPMPD Provinsi Kaltim yang sekaligus menyerahkan bantuan simbolis berupa bibit pohon durian.

Festival semakin semarak dengan penampilan bintang tamu (guest star), pembacaan sejarah Lom Plai, dan pertunjukan ritual Hedoq. Rangkaian kesenian ditutup dengan Tarian Kolosal Tumbambatak yang melibatkan banyak peserta, memperlihatkan kekayaan budaya dan kekompakan masyarakat adat Wehea.

Penutup

Giat Festival Pesta Adat dan Budaya Wehea Lom Plai 2025 ini berakhir pada pukul 16.30 Wita. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung sukses, aman, dan penuh kehangatan, menunjukkan kuatnya semangat masyarakat Muara Wahau dalam melestarikan warisan budaya nenek moyang mereka.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai adat dan budaya tetap hidup di tengah masyarakat, serta menjadi daya tarik tersendiri bagi pariwisata daerah.