Muara Wahau, Kutai Timur – Jangan hanya terpukau dengan seragam dan atribut kepolisian! Di balik penampilan gagah, terdapat fisik yang terlatih dan mental yang baja. Polres Kutai Timur secara rutin menggelar latihan kesamaptaan jasmani (Samjas) dengan sentuhan ala Brimob, demi memastikan personelnya siap menghadapi berbagai tantangan tugas yang semakin kompleks. Pada Jumat, 10 Oktober 2025, terlihat para anggota polisi di Polsek Muara Wahau bersemangat mengikuti serangkaian latihan yang menguji kekuatan, kelincahan, daya tahan, keterampilan bela diri, dan kemampuan mengatasi rintangan. Mereka menyadari, menjadi polisi bukan hanya soal kemampuan intelektual, tetapi juga kesiapan fisik dan mental untuk melindungi masyarakat.

Kegiatan dimulai pukul 08.00 WITA di halaman Mapolsek Muara Wahau. Tim instruktur dari Polres Kutai Timur yang telah dibekali dengan teknik-teknik latihan ala Brimob langsung memimpin jalannya kegiatan. Para perwira Polsek dan seluruh anggota polisi pun turut serta, menunjukkan komitmen untuk menjaga kebugaran dan profesionalisme sebagai anggota Polri. “Kami hadir di sini untuk memberikan pelatihan yang komprehensif dan relevan dengan tuntutan tugas kepolisian modern, sehingga para personel memiliki fisik yang prima, mental yang kuat, dan siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar salah satu instruktur dari Polres.

Sebelum memasuki latihan inti yang lebih berat, seluruh peserta wajib mengikuti apel singkat dan pemanasan. Seorang instruktur dengan sigap memandu gerakan-gerakan peregangan dinamis, seperti arm circles, leg swings, torso twists, high knees, butt kicks, dynamic stretching, dan calisthenics (gerakan senam yang melatih kekuatan dan kelenturan). “Pemanasan ini sangat penting untuk mempersiapkan otot dan sendi, meningkatkan sirkulasi darah, mencegah terjadinya cedera saat latihan inti, serta meningkatkan fleksibilitas tubuh dan rentang gerak,” jelasnya.

Latihan inti kali ini dirancang untuk melatih berbagai aspek kebugaran fisik yang relevan dengan tugas kepolisian, dengan mengadopsi beberapa elemen latihan ala Brimob. Selain lari jarak menengah (2400 meter) dengan full gear (perlengkapan lengkap) untuk meningkatkan daya tahan kardiovaskular dan ketahanan terhadap tekanan, para personel juga menjalani latihan strength training dengan menggunakan berat badan sendiri dan peralatan sederhana, seperti push-up variasi (standar, diamond, wide grip, incline, decline), sit-up dengan tangan di belakang kepala atau kaki ditahan, squat, lunges (maju, mundur, samping), plank (depan, samping), burpees, pull-up (bagi yang mampu), dips menggunakan bangku, bear crawl, dan mountain climber. Untuk melatih kelincahan dan koordinasi, mereka melakukan agility ladder drills (berbagai variasi langkah), cone drills (lari zig-zag, lari angka 8), dan obstacle course (lintasan rintangan) yang dirancang untuk mensimulasikan tantangan di lapangan, seperti melompati pagar, merayap di bawah kawat berduri, dan menyeberangi jembatan goyang. Tidak ketinggalan, latihan bela diri praktis juga disisipkan, seperti teknik dasar pukulan, tendangan, tangkisan, bantingan, kuncian, dan teknik melumpuhkan lawan dengan cepat dan efektif.

Setelah berjuang dengan berbagai latihan yang menguras tenaga dan mental, kegiatan ditutup dengan sesi pendinginan dan evaluasi singkat. Para instruktur memberikan masukan yang membangun mengenai performa masing-masing personel, serta saran-saran untuk meningkatkan kemampuan fisik secara berkelanjutan. “Dengan rutin mengikuti latihan fisik yang terprogram dan terukur, para personel akan memiliki stamina yang lebih baik, kekuatan otot yang meningkat, kelincahan yang prima, keterampilan bela diri yang mumpuni, mental yang kuat, dan kemampuan adaptasi yang tinggi. Semua ini akan sangat membantu dalam menjalankan tugas kepolisian sehari-hari, seperti patroli, pengamanan, penegakan hukum, dan pelayanan kepada masyarakat, serta siap menghadapi berbagai ancaman dan tantangan di lapangan,” jelas salah satu instruktur. Hasil latihan ini akan dievaluasi secara komprehensif untuk merencanakan program latihan yang lebih personal dan efektif di masa mendatang, serta disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik wilayah hukum Polres Kutai Timur.

Kapolsek Muara Wahau melaporkan kepada Kapolres Kutai Timur bahwa kegiatan berjalan lancar dan seluruh anggota berpartisipasi aktif dengan penuh semangat. “Saya sangat mengapresiasi dedikasi dan antusiasme seluruh personel dalam mengikuti latihan ini,” ujarnya. Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Polres Kutai Timur dalam meningkatkan kualitas personel, sehingga semakin siap dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Laporan kegiatan ini pun ditembuskan kepada para pejabat utama di Polres Kutai Timur, seperti Wakapolres, Kabag Ops, Kasat Intel, dan Kasi Propam. Diharapkan, sinergi dan koordinasi yang baik dapat terus terjalin dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan personel kepolisian di seluruh wilayah hukum Polres Kutai Timur, demi mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat yang semakin baik, serta memberikan pelayanan yang prima, profesional, humanis, responsif, adaptif, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.